KEBAJIKAN ( De 德 ) - Saat membicarakan sosok Jing Boran, kebanyakan orang mengenalnya sebagai salah satu idola remaja yang sedang naik daun.
Namun, tidak banyak yang tahu kalau dibalik ketampanan dan kesuksesannya, sebenarnya sebelum menjadi idola remaja, hari-hari yang dilalui Boran amatlah getir terutama semasa kanak-kanak.
Dia jauh lebih menderita dibanding anak-anak miskin lainnya.
Jing Boran lahir dalam keluarga yang tidak harmonis, hubungan antara orang tua tidak pernah akur, sering bertengkar.
Saat usia Boran baru genap satu bulan, ibunya mencampakkannya dan kemudian kabur dari rumah.
Lalu ayahnya menceraikannya, Boran pun resmi di bawah perawatan sang ayah.
Boran baru mengontak ibunya lagi di usianya yang ke-7 tahun.
Namun, ayahnya tidak mau merawatnya bahkan tidak peduli padanya.
Akhirnya, Boran pun dititipkan dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya sejak kecil, terutama neneknya yang sangat menyayanginya.
Kondisi keluarga mereka sangat menderita saat itu, dan bertambah susah harus merawat Boran lagi.
Untungnya Boran bisa mengerti kondisi kakek neneknya yang memang susah, sehingga tidak merepotkan neneknya.
Dia sering membantu pekerjaan neneknya. Setelah besar, Boran masuk ke sekolah seni, neneknya bekerja keras mencari uang untuk biaya sekolah Boran.
Kasih sayang neneknya inilah yang membuat Boran bertekat belajar dengan tekun demi membalas budi sang nenek dan agar neneknya tidak perlu lagi bersusah payah serta bisa menikmati masa senjanya kelak.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Pada 2007, teman sekolahnya mengajak Boran pergi makan BBQ, siapa sangka di sana dia bertemu dengan sutradara yang menyukainya dan langsung merekomendasikannya untuk ikut serta dalam ajang pemilihan bakat.
Boran memanfaatkan kesempatan besar itu. Di usianya yang baru 18 tahun saat itu, dia berhasil melejit menjadi juara pertama dan seketika menjadi idola remaja.
Kemudian, melalui kerja kerasnya, dia mulai menapakkan karirnya di dunia perfilman.
Bermain dalam film Hot Summer Days bersama actor senior lainnya seperti Jacky Cheung, Liu Ruoying, Wu Yanzu, Yang Ying dan artis senior lainnya.
Dia mendapat penghargaan sebagai artis pendatang baru terbaik.
Film-film Boran berikutnya juga menghasilkan nilai yang baik.
Kemudian, ia membintangi film “LOVE O2O”, “Lost and Lonely”, “The Lost Tomb” dan film-film lainnya.
Belakangan, Boran memiliki kesempatan menggantikan seorang artis lainnya dan berperan sebagai pemeran utama pria di usianya yang ke-26 tahun.
Tak disangka dalam film ini dia mencetak box office hingga 2,4 miliar dolar!
Banyak orang mengatakan Boran sangatlah beruntung karena tanpa diduga mendapatkan prestasi seperti ini.
Namun melihat kehidupan dan perjuangannya dari kecil sampai sekarang, bukan hanya beruntung, namun dia memang benar-benar berjuang. Dan yang pasti tanpa kerja keras dan kekuatan, dari mana datangnya keberuntungan?
Melihat sepanjang lika-liku yang dijalaninya selama bertahun-tahun, wajah Boran selalu dipenuhi dengan sinar mentari.
Dia mengatakan bahwa banyak orang yang perlu dia syukuri, termasuk ayahnya yang sangat tidak bertanggung jawab, tapi dia tidak menyalahkan orang tuanya.
Justeru dia sangat berbakti, terutama berbakti kepada neneknya yang menyayangi dan mencintai serta telah membesarkannya.
“Nenek telah memberi saya cinta kasih yang tulus, membantu pertumbuhan saya, dan nenek jualah yang memberi saya kekuatan untuk terus maju, sehingga saya baru bisa meraih kesuksesan hari ini,” kata Jing Boran, penyanyi dan artis film kelahiran 1989. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar