|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 02 Desember 2016

Pelajaran dari Kehadiran Seekor Kecoa

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Di sebuah ruangan kerja yang ditempati oleh para karyawan dan manajer perusahaan, tiba-tiba dihebohkan oleh kehadiran seekor binatang kecil yang dianggap menjijikkan oleh sebagian orang.

Binatang "kotor" yang dikenal dengan nama kecoa, terbang dari sudut ruangan yang berisikan tumpukan berkas-berkas, hinggap di atas meja seorang pegawai wanita. Seketika keluarlah suara jeritan melengking dari mulutnya, yang membuat pandangan semua orang tertuju kepadanya.

Karyawati ini segera mengambil sehelai kertas, lantas mengibas-ngibas ke arah lokasi kecoa bertengger. Akibat ulah wanita muda ini, kecoa tersebut terbang kembali dan hinggap di pundak karyawati lainnya. Sontak saja, karyawati ini menjerit sekuat-kuatnya, tanpa memiliki keberanian untuk mengusir kecoa tersebut dari pundaknya.

Untunglah seorang office boy bernama Sarman dengan tenang, segera berinisiatif hendak menangkap kecoa tersebut. Namum pergerakan yang tiba-tiba membuat kecoa tersebut terbang kembali. Kali ini, kecoa tersebut hinggap ke atas kepala manajer perusahaan.

Pria yang berwajah ganteng tidak dapat menyembunyikan rasa keterkejutannya. Dengan mengayunkan gerakan tangan seperti berpencak silat, manajer ini mulai memukul-mukul kepalanya sambil mengeluarkan suara layaknya suara pendekar silat Bruce Lee.

Gerakannya yang over action bukannya dapat mengusir kecoa tadi, namun sebaliknya terdengar suara gedebuk kepala karena kepalan tangannya memukul kepalanya sendiri. Sementara itu, kecoa tersebut kembali terbang mengelilingi seantero ruangan.

Kebetulan, pemilik perusahaan tiba-tiba masuk ke dalam ruangan dan heran melihat kegaduhan yang tercipta seperti berada di dalam pertunjukan sirkus.

Pemilik perusahaan : "Apa-apaan ini? Mengapa berteriak-teriak seperti melihat setan di siang bolong?"

Seorang karyawan menunjuk ke arah kecoa yang sedang terbang berputar-putar di atas langit-langit, sambil berkata : "Boss, lihat itu... Ada seekor kecoa yang sangat menjijikkan. Bang Sarman, office boy kita sudah berusaha menangkapnya namun tidak berhasil..."

Pemilik perusahaan itu menoleh ke arah kecoa, lalu menjulurkan lengannya ke depan. Kecoa tadi sepertinya berubah menjadi jinak dan hinggap di atas jas sang pemilik perusahaan.

Dengan tenang, boss yang berusia muda itu berdiri diam sejenak, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemeja jasnya. Lantas dengan penuh kehati-hatian memungut kecoa tersebut dari atas jas lengannya, lalu membuangnya ke luar ruangan kantor.

Pemilik perusahaan itu kembali ke dalam ruangan, lalu berkata : "Ada yang dapat menjawab, pelajaran apa yang dapat kita petik dari peristiwa kehadiran seekor kecoa..?"

Semua pegawai diam membisu, ada yang memang tidak tahu jawabannya, namun sebagian lagi sedang menenangkan diri dari ketakutan yang ditimbulkan oleh kecoa tadi.

Pemilik perusahaan : "Apakah kecoa tadi harus bertanggungjawab atas kegaduhan yang terjadi dalam ruangan ini?"

Sebagian besar karyawan termasuk manajer menganggukkan kepala dengan kencang untuk membenarkan pertanyaan sang pemilik perusahaan.

Pemilik perusahaan tersenyum, lalu berkata : "Kalian salah besar. Bukan kecoa yang membuat kehebohan, namun diri kalian sendiri yang menimbulkan kegaduhan. Buktinya Pak Sarman, office boy kita dan saya sendiri tidak merasa terganggu. Kami tidak merasa tertekan dan tetap tenang dalam menangani seekor kecoa yang berseliweran. Saya berhasil mengusir kecoa dengan santai dan tanpa menimbulkan keributan..."

Sarman merasa senang saat namanya disebut dan merasa tersanjung tatkala seorang pemilik perusahaan memujinya.

Pemilik perusahaan melanjutkan : "Jelas bukan karena kecoanya yang menimbulkan kegaduhan, namun karena respon dan tanggapan kalian yang menentukan. Jika merasa takut atau jijik, tidak perlu berteriak-teriak seperti kesetanan, diam saja dan biarkan orang lain mengatasi masalah ini. Ketidakmampuan kalian menenangkan diri dalam menghadapi seekor kecoa menjadi penyebab suasana ruangan ini mrnjadi kacau...."

Pemilik perusahaan bergerak ke arah Sarmam, lalu berkata : "Kecoa memang menjijikkan.
Tapi kecoa akan tetap seperti itu selamanya.Tak mungkin kita dapat mengubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan. Nah, mulai besok kamu akan dipromosikan menjadi satpam perusahaan..."

Sarman tersenyum kegirangan. Segera menjabat tangan boss perusahaan yang bahkan belum pernah disentuhnya sejak pertama kali bekerja di perusahaan ini. Dia merasa bersyukur atas kebijaksanaan sang pemilik perusahaan. Berkat seekor kecoa, hidupnya naik level setingkat menjadi lebih baik.

Sobatku yang budiman...

Demikian juga dengan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Semuanya muncul silih berganti sepanjang hari. Bertemu teman yang gemar bergosip dan menyebar fitnah, diomelin boss karena sesuatu yang bukan kesalahan kita atau memiliki bawahan yang pembangkang, menghadapi pasangan yang cerewet hingga bete karena terjebak kemacetan di jalanan.

Tidak ada masalah yang timbul, akan membuat kita tenang, nyaman dan bahagia. Sampai kapanpun, semua ini tidak akan akan menyenangkan jika kita menghadapinya dengan akal pendek, panik dan ceroboh.

Sesungguhnya bukan karena kehadiran masalah yang membuat semua menjadi kacau balau. Namun semua kerumitan ini disebabkan karena ketidakmampuan kita menghadapinya dengan tenang dan pikiran jernih.

Orang yang sukses dan yang senantiasa diliputi kebahagiaan bukan melulu karena semuanya berjalan lancar dan tertib. Namun sejatinya, kita dapat menikmati kebahagiaan karena kemampuan kita dalam menanggapi segala masalah secara bijak dan benar. Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar