|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 25 Oktober 2016

Jebakan Hedonic Treadmill

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Belakangan ini, gaya hidup hedonisme sudah semakin mewabah. Hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai hal terpenting yang ingin dicapai dalam hidup. Orang-orang yang memiliki pandangan ini, menganggap bahwa tujuan hidup mereka hanyalah untuk bersenang-senang dan memuaskan keinginan hati. Ukurannya berupa harta, uang atau materi.

Menurut mereka, orang yang senang itu adalah yang memiliki harta kekayaan dan orang yang bahagia itu adalah orang yang hidup dalam kesenangan.

Akibatnya semua orang berlomba-lomba mencari penghasilan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi keinginannya, bukan kebutuhannya. Keinginan itu berbeda dengan kebutuhan.

Keinginan merupakan sesuatu yang ingin kita dapatkan dalam memuaskan nafsu liar dari pikiran, sifatnya tidak mendesak. Misalnya : ingin menggunakan smartphone tercanggih padahal sudah memiliki smartphone yang cukup mumpuni, ingin memiliki rumah mewah padahal saat ini sudah menempati rumah sederhana yang nyaman.

Kebutuhan merupakan sesuatu yang memang wajib kita penuhi dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan, pakaian dan sebagainya. Tidak perlu mewah, yang penting layak dan pantas.

Mengapa semakin tinggi penghasilan seseorang, ternyata justru semakin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan? Fenomena inilah sering disebut dengan gejala hedonic treadmill.

Penjelasan mengenai hedonic treadmill adalah sebagai berikut : Saat kita memiliki penghasilan sejuta, semuanya habis tanpa bersisa di akhir bulan. Saat gaji kita naik menjadi lima juta per bulan, semuanya habis juga. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah dengan tambahan penghasilan, seharusnya kita memiliki ruang finansial untuk menabung? Semua ini disebabkan ekspektasi dan gaya hidup ikut naik, seiring dengan kenaikan penghasilan kita.

Nafsu keinginan liar yang tidak terkendali untuk membeli barang mewah akan terus meningkat. Nilai kebahagiaan hidup seperti berjalan di tempat walaupun adanya penambahan penghasilan. Kebahagiaan kita berjalan di tempat, tidak maju-maju seperti saat berjalan di atas treadmill. Walaupun kita sudah berjalan cepat dan bahkan berlari sekuat tenaga, kita tetap berada di posisi semula.

Tanpa sadar, banyak orang terjebak dalam pusaran kehidupannya sendiri. Saat penghasilan tiga juta per bulan, sudah puas naik sepeda motor, saat berpenghasilan sepuluh juta per bulan, mau naik mobil Avanza. Saat penghasilan mencapai lima puluh juta per bulan, merasa malu naik mobil murah, pengennya naik mobil Alphard.

Sesungguhnya nafsu keinginan itu tidak akan terpuaskan sampai kapanpun jika kita sendiri tidak mau mengubah paradigma dan pola pikir tentang hidup ini. Hidup kita hanya direcoki dengan keinginan yang nilainya semakin tinggi.

Saat sudah mengendarai Alphard, sejenak akan muncul peningkatan nilai kebahagiaan, namun itu tidak akan berlangsung lama, setelah beberapa waktu, nilai kebahagiaan akan kembali turun ke posisi semula. Kita merasa sudah biasa, dan ingin mendapatkan sesuatu yang lebih luar biasa lagi. Hal ini terus menerus berlangsung, tanpa ada ujungnya. Itulah sebabnya ketidakbahagiaan itu bukan melulu milik orang miskin saja, bahkan orang berduit juga dapat merasa hidup yang tidak bahagia. Aneh bukan...?

Sobatku yang budiman...

Apa sebenarnya yang harus kita perbuat agar terhindar dari jebakan hedonic treadmill, jebakan nafsu keinginan yang tiada berujung?

Simpel saja, asalkan kita berniat dengan sungguh-sungguh untuk menjalaninya...

Marilah kita menjalani kehidupan minimalis, hidup yang sederhana, yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan duniawi. Jangan suka membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain, yang justru akan membuat pikiran kita menjadi menjadi semakin tidak terkendali.

Prinsip hedonic treadmill adalah : “more is better”. Semakin banyak materi yang kita miliki akan membuat hidup kita terlihat semakin bagus. Status kedudukan menjadi naik dan level gaya hidup juga meningkat. Godaan nafsu kemewahan yang terus berkobar-kobar sehingga terjebak dalam pusaran keinginan yang tidak pernah berakhir.

Gaya hidup minimalis memiliki prinsip yang berkebalikan : “less is more”. Semakin sedikit kemewahan materi yang dimiliki, maka semakin indah dunia ini. Hidup akan lebih bermakna jika kita mau hidup secukupnya. “When enough is enough.”

Prinsip hidup bersahaja, minimalis dalam kesederhanaan, yang tidak tergiur dengan kemewahan, justru akan membawa kita pada kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebahagiaan itu sederhana, bangun pagi menghirup udara segar, berada di sekeliling orang-orang tercinta, memberikan pelukan mesra kepada mereka, menikmati secangkir kopi panas, memulai hari dengam senyuman, bekerja dengan jujur dan ikhlas serta senantiasa bersyukur dengan semua nikmat yang sudah dikaruniakan Tuhan kepada kita.

Simpel bukan...? Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar