|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 14 Februari 2014

Legenda Yuanxiao (元宵)

 


Kebajikan ( De 德 ) -  Yuanxiao secara umum dianggap pesta lentera rakyat dan pesta lentera ini sebenarnya berasal dari dinasti Han. Arti kata Yuanxiao sebenarnya adalah bulan purnama di bulan pertama, Dan arti kata Yuanxiao adalah perayaan menyambut bulan purnama dibulan pertama. Mengenai asal-usul Yuanxiao (元宵), ada sebuah legenda rakyat yang sangat menarik.
          
Pada zaman Kaisar Wudi (156-87 SM) dinasti Han (汉开帝), di ibukota Chang’an (长安) ada seorang gadis cantik bernama Yuanxiao (元宵), dia masih muda belia, cerdas dan rajin. Bersama adik laki-lakinya, dia membuka warung onde-onde yang dalam bahasa Mandarin disebut “yuanxiao”, sama dengan nama gadis itu. Karena onde-ondenya harum dan manis, lezat menyegarkan, maka namanya menjadi terkenal di seluruh ibukota, sehingga gadis itu dipilih menjadi dayang dan masuk ke istana.
          
Setelah berada di istana selama tiga tahun, Yuanxiao (元宵) selalu merindukan ayah dan ibunya yang sudah lanjut usia, juga was-was akan warung onde-ondenya yang dikelola oleh adiknya seorang diri, namun peraturan istana sangat ketat sehingga dia tidak bisa bebas keluar. Oleh karena itu dia sering meneteskan air mata. 

Suatu hari dia mendengar bahwa ayah dan ibunya jatuh sakit, tapi karena tidak punya uang untuk berobat, maka keadaannya semakin parah. Yuanxiao (元宵) sangat cemas, tetapi dia tak berdaya; sehingga dia berpikiran bahwa dirinya hidup di dunia ini tidak dapat berbakti kepada kedua orang tua, maka lebih baik mati saja. 

Lalu, dia menghampiri sebuah sumur yang berada di taman istana dan bermaksud untuk terjun ke dalamnya mengakhiri hidupnya. Untung pada saat itu, ketahuan oleh menteri Dongfang Shuo (东方朔), sehingga dia berhasil mencegah gadis malang itu. 

Menteri itu  sangat mengasihani Yuanxiao (元宵), setelah berpikir sejenak maka dia bertanya kepada Yuanxiao (元宵), “Nona, mengapa harus bunuh diri? Yuanxiao lalu menceritakan tentang keadaan orangtuanya yang sakit sambil menangis. 

"Begini saja! Saya akan cari jalan, supaya pada tanggal 15 bulan 1 nanti, kamu bisa berkumpul dengan keluarga . . . .”
          
Dongfang Shuo (东方朔) adalah sastrawan ternama pada zaman kaisar Wu dinasti Han (汉武帝). Dia sarat dengan bakat sastra, orangnya juga kocak, dan sering membela kebenaran, suka membantu orang. Dia sering memenangkan perdebatan dengan bahasa yang hebat, hal ini sangat menyenangkan Kaisar Wu (汉武帝) sehingga mengangkatnya menjadi penasehat pendamping.
          
Demi nona Yuanxiao (元宵), Dongfang Shuo (东方朔) menyebarkan kalimat biksu (偈语): “Chang’an (长安) terancam bencana, api merah semalam suntuk, tanggal 15 bulan 1 kebakaran besar, api melahap istana.” 

Kalimat biksu ini dikeluarkan oleh seorang peramal secara rahasia, dalam waktu singkat, seluruh ibukota Chang’an (长安) menjadi heboh, “Ampun! Celaka! Karena kita kurang khusuk menyembah 5 baginda, Raja Langit memerintahkan dewa api menghanguskan Chang’an (长安) pada tanggal 15 bulan 1 sebagai hukuman, mungkin baginda raja juga tidak bisa diselamatkan . . . .”
          
Kaisar Wu (汉武帝) mendengar ini terkejut bukan main, dengan segera Dia mengumpulkan semua penasehatnya, bermusyawarah untuk mencari jalan keluar. Pada kesempatan itu, Dongfang Shuo (东方朔) maju memberikan sarannya, “Bijaksana Tuanku, sepengetahuan hamba, Dewa api suka makan onde-onde, konon di antara para dayang, ada seorang yang bernama Yuanxiao (元宵) yang pandai membuat onde-onde, mohon Kaisar turunkan perintah, supaya nona Yuanxiao (元宵) bisa keluar istana untuk mengajar masyarakat  membuat onde-onde lezat yang banyak untuk dipersiapkan pada tanggal 15 bulan 1 dan dipersembahkan kepada Dewa api, mudah-mudahan dengan demikian maka kebakaran besar dapat dihindari.” 

Kemudian Dongfang Shuo (东方朔) berkata lagi, “Di pihak Raja Langit, mohon baginda turunkan satu perintah lagi, yaitu sementara seluruh ibu kota mempersembahkan onde-onde kepada Dewa api, harus memasang lampu hias, membakar petasan dan kembang api semalam suntuk. Dengan begini, Raja Langit percaya bahwa Chang’an (长安) sedang dilahap api, dan istana terjamin keselamatannya!”
          
Setelah mendengar itu, Kaisar Wu (汉武帝) kegembiraannya meluap, dia tertawa terbahak-bahak dan mengangguk-angguk, lalu Kaisar memerintahkan semua hal yang dianjurkan oleh Dong. 

Yuanxiao (元宵) menerima perintah keluar dari istana untuk mengajar orang-orang membuat onde-onde lezat, sehingga dia dapat menyempatkan diri untuk pulang bertemu dengan ayah, ibu dan adiknya yang sudah sekian lama tidak bertemu. (Versi lainnya adalah Pada tanggal 15 malam, keluarga Yuanxiao datang ke ibukota dan mereka terkejut melihat ada lentera yang bertuliskan Yuanxiao, mereka berteriak memanggil Yuan Xiao, akhirnya satu keluarga bisa berkumpul).

Sementara rakyat mempersembahkan onde-onde, Kaisar Wu (汉武帝) dikawal bawahannya, membawa selir dan dayang keluar istana, untuk bersama rakyat jelata memasang lampion hias, membakar petasan dan kembang api. Lampion di jalan raya dan gang kecil terang benderang, membentuk lautan lampion yang gilang-gemilang. 

Semua orang sudah lupa akan hukuman kebakaran besar, Kaisar Wu lebih gembira lagi, karena pada tanggal 15 bulan 1, istananya selamat. Lalu, diturunkan perintah, setiap tahun tanggal 15 bulan 1, harus membuat onde-onde, memasang lampion hias, membakar petasan dan kembang api. Sejak itu, ditetapkanlah Yuanxiaojie (元宵节) atau yang lazim disebut Capgome.



Tentu saja bencana yang diramalkan oleh Dong tidak terjadi, karena murni rekayasa Dong, kota Chang An tidak terjadi bencana dan rakyat amat senang melihat keramaian pada malam itu, sehingga memerintahkan setiap tanggal 15 bulan 1 perayaan tersebut dilaksanakan.

Secara jelas hal ini bukan kejadian sesungguhnya pada masa dinasti Han, tapi cerita ini bisa dikatakan timbul pada jaman dinasti Song atau setelah dinasti Song. Kaitan perayaan dengan Dong Fangshuo sebenarnya terlalu mengada-ada karena pada masa kaisar Han Wendi ( 202 B.C -157.B.C ) sudah diadakan. 

Inti dari cerita Dong adalah agar para majikan memberi kebebasan bagi bawahannya untuk bersama-sama menikmati penutupan dari serangkaian acara penyambutan Tahun Baru Imlek yang sebenarnya telah dimulai pada tanggal 16 bulan 12. 

Hal ini juga agar memberi kesempatan kepada para gadis untuk berkenalan dengan para pemuda tanpa dikekang atau mendapat pengawasan orangtua dan mencari calon pasangan hidup tanpa kekangan. Itulah sebabnya hari Yuanxiao juga merupakan hari untuk merajut kasih antar insan. Happy Festival Yuanxiao...Salam kebajikan


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel

Tidak ada komentar:
Write komentar