|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 14 Oktober 2011

Petani China Huaxi Membangun Menara Setinggi 328 Meter

 

Pemerintah China kembali meresmikan pembukaan sebuah menara pencakar langit setinggi 328 meter, yang terdiri dari 74 lantai dan merupakan hasil kolektivitas masyarakat asli desa Huaxi.

Bangunan ini diresmikan 8 oktober 2011, tepat pada hari jadi Desa Huaxi yang ke-50 tahun. Menara ini juga menjadi simbol atas kebersamaan masyarakat di desa Huaxi.yang menjulang sangat tinggi hingga 328 meter di Desa Huaxi, provinsi Jiangsu, wilayah timur China. Setelah belum lama ini telah membuat seluruh mata di dunia terkagum-kagum akan jembatan terpanjangnya, China kini kembali memamerkan keunggulannya.

Menara ini di bangun untuk kepentingan menunjang aktivitas bisnis di Desa Huaxi, Provinsi Jiangsu, China bagian timur. Bangunan ini menghabiskan biaya sekitar 470 juta dollar AS dan masuk dalam daftar 10 gedung tertinggi di China yang bisa disejajarkan dengan simbol kemajuan ekonomi di Negeri Panda, Shanghai World Financial Center, yang tercatat sebagai bangunan tertinggi nomor tiga di dunia. Bangunan ini pun menempati posisi ke-15 sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Jika sembilan gedung pencakar langit lainnya dibangun di sejumlah kota besar, tapi bangunan ini didirikan di sebuah daerah yang masih dikategorikan dalam kelas desa di negara itu. Desa Huaxi terus berkembang pesat hingga populasinya saat ini diperkirakan mencapai 50.000 jiwa dari 1.600 orang penduduk pada era 1960-an.

Dibangunnya menara yang empat meter lebih tinggi daripada menara Eiffel di Paris ini, merupakan bentuk antisipasi dalam rangka meringankan tekanan pada desa Huaxi yang memiliki sumber daya lahan terbatas namun mengalami perkembangan jumlah penduduk yang pesat yang awalnya Desa Huaxi hanya memiliki penduduk sebanyak 2.000 jiwa namun kemudian kian bertambah dan mulai menelan beberapa daerah tetangga, sehingga menyebabkan banyak warganya yang bermigrasi.

Sehingga 2000 orang dari penduduk asli Huaxi mengumpulkan sejumlah uang untuk mendukung pembangunan gedung pencakar langit ini dengan memberikan uang sebesar 10 juta Yuan (sekira Rp13,97 miliar).

Menara ini juga menjadi simbol atas kebersamaan masyarakat di desa Huaxi sehingga Gedung pencakar langit ini juga dijuluki sebagai The Hanging Village of Huaxi ( Desa Gantung Huaxi ).
 Selain menjadi simbol kemajuan perekonomian China, bangunan ini juga menjadi bentuk keberhasilan pengembangan desa berkonsep sosialis di negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Konsep kesejahteraan penduduk di desa itu berasal dari investasi dana kolektif warga yang dibenamkan ke sejumlah industri, seperti baja dan tekstil.

Desa Huaxi memang menjadi desa terkaya saat ini di China. Secara signifikan selama 30 tahun terakhir desa ini beranjak dari sebuah komunitas pertanian miskin hingga menjadi simbol pertumbuhan ekonomi negara.

Ada banyak hal menakjubkan yang berada di dalam gedung pencakar langit ini karena memunyai fasilitas setara dengan hotel bintang lima. Bangunan tersebut dilengkapi dengan 800 jumlah kamar yang dapat menampung sebanyak 2.000 penduduk asli desa Huaxi, pusat perbelanjaan, gedung bioskop, dan spa.

Selain itu sebuah ruang pertemuan raksasa dan restoran mewah yang telah ditata rapi untuk menjamu sebanyak 1500 pengunjung pun tersedia. Tidak lupa sebuah kolam renang dan sebuah taman di atas kaki langit yang diletakkan di atap menara yang juga memasang sebuah bola emas raksasa yang dapat dilihat langsung.

Hal lain yang sangat menarik berada di lantai 60, tidak hanya pemandangan menakjubkan yang dapat dinikmati pengunjung tetapi ada juga replika sapi yang terbuat dari satu ton emas dengan harga estimasi 31 juta poundsterling atau sekira Rp432,4 miliar.








Selain menjadi simbol kemajuan perekonomian China, Hotel Longxi juga menjadi bentuk keberhasilan pengembangan desa berkonsep sosialis di negara ekonomi terbesar kedua di dunia. Konsep kesejahteraan penduduk di desa itu berasal dari investasi dana kolektif warga yang dibenamkan ke sejumlah industri, seperti baja dan tekstil.

Investasi Warga

Dana kolektif tersebut dikumpulkan dari tiap kepala rumah tangga di desan itu. Hampir sebagian besar pendapatan kepala rumah tangga di desa Huaxi diinvestasikan kembali ke sejumlah proyek lain.

Menurut laporan harian China Daily, sebanyak 200 kepala rumah tangga di desa Huaxi merupakan pemegang saham di Hotel Longxi berkapasitas 74 lantai. Masing-masing telah menyerahkan modal sebesar 10 juta yuan atau setara 1,5 juta dollar AS untuk proyek tersebut. "Bangunan itu merupakan simbol kolektivisme," tegas Zhou Li, deputi sekretaris Partai Komunis di Huaxi.

Sekedar catatan, di Huaxi terdapat Huaxi Group, korporasi yang mengatur bisnis di desa tersebut. Saat ini, Huaxi Group memiliki 2.000 pemegang saham yang semuanya warga setempat. Selain warga setempat tidak diperbolehkan memiliki saham di grup itu meskipun mereka bekerja di desa Huaxi.

Konsep pembangunan desa berbasis kolektivitas tersebut diharapkan mampu menjadi model percontohan bagi pengembangan desa lain di negara itu. Selain itu, pembangunan desa Huaxi diharapkan juga menjadi bahan studi bagi desa lain di seluruh dunia. Dengan demikian, sektor pariwisata di Huaxi akan terdongkrak dan bisa menjadi lahan diversifikasi bisnis di desa itu.

Namun, konsep pembangunan Huaxi menuai protes dari sejumlah pihak di China. Menurut mereka, konsep "desa sosialis" hanya label semata. Mereka menilai kemajuan pembangunan Huaxi sebagai bentuk paradoks, yakni simbol kapitalisme di negeri komunis

Tidak ada komentar:
Write komentar